TRANSLATE

English French German Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Amanah dan Disiplin

Dr. Ibrahim al-Fiqqi menceritakan tentang Dr. Seung Parker, seorang Kepala Direktur Perusahaan Quino dan Pendiri Perusahaan Penerbangan Asiana yang dianggap sebagai salah satu orang paling sukses di Korea. Dalam wawancara dengan stasiun televisi termasyhur CNN, Parker ditanya tentang rahasia kesuksesannya. Ia menjawab: "Amanat dan disiplin."
Kami yakin para Pembaca budiman adalah termasuk orang yang meyakini bahwa amanat dan disiplin merupakan dasar penting untuk meraih kesuksesan. Persoalannya; apakah kita sudah maksimal dalam melaksanakan amanat dan berdisiplin? Jika sampai hari ini kita termasuk orang yang belum sukses, silahkan evaluasi diri! Bisa jadi karena kita masih kurang amanat dan kurang disiplin. Dr. Seung Parker yang non Muslim saja bisa menjadi orang amanah dan disiplin, bagaimana dengan kita yang Muslim?Padahal Islam adalah agama yang sangat besar perhatiannya terhadap amanah dan kedisiplinan.
Sebagai bahan evaluasi untuk menilai amanah dan kedisiplinan kita tidak perlu harus menggunakan metodologi yang sulit dan rumit. Pelaksanaan sholat yang diwajibkan Allah kepada kita lima kali dalam satu hari satu malam bisa dijadikan salah satu bahan evaluasi.
Sebagaimana kita maklumi, bahwa tujuan Allah menciptakan manusia adalah supaya manusia itu mengabdi kepada-Nya. Hal ini telah ditegaskan dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56: "Dan tidak Aku ciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
Tujuan dari penciptaan manusia tersebut adalah tugas yang merupakan amanah dari Allah kepada manusia. Shalat adalah aktivitas ibadah yang paling pokok bagi manusia. Orang yang tidak mengerjakan shalat pada hakikatnya termasuk kelompok manusia yang mengkhianati Allah SWT. Dalam bidang ini, apakah kita sudah termasuk orang yang amanah?
Ibadah shalat adalah kewajiban yang waktu pelaksanaannya sudah ditentukan. Melakukan shalat secara teratur tepat pada waktunya dapat dijadikan alat ukur untuk mengetahui tingkat kedisiplinan kita. Bukankah disiplin itu sangat berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan waktu secara tepat dan berkesinambungan? Seharusnya shalat dapat menjadi pelatihan yang sangat ampuh untuk membangun kedisiplinan umat Islam. Sikap dan prilaku tidak disiplin sebagian umat Islam saat ini bisa jadi merupakan cerminan dari banyaknya shalat yang dikerjakan tidak tepat pada waktunya, atau bahkan terlewatkan sama sekali.
Ajaran Islam itu dapat diambil manfaatnya oleh siapa saja yang mau mengamalkannya. Sekali lagi, bukan hanya oleh umat Islam. Memang mereka tidak mengamalkan Islam dalam bidang akidah dan ibadaha ritual, tapi dalam bidang muamalah sangat terbuka lebar peluang mengamalkannya.
Umat Islam seharusnya dapat menjadi sumber inspirasi kebaikan dan kemuliaan bagi mereka yang belum Islam karena Allah juga menginformasikan tentang bagaimana kondisi ideal umat Islam melalui firman-Nya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk manusia. Menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Al-An'am:110).
Masalahnya adalah bagaimana umat Islam akan dapat menjadi umat terbaik serta menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk menuju kebaikan, apabila kaum Muslimin itu sendiri justru sering memberikan contoh yang tidak baik dan mempertontonkan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. 
Seorang Muslim yang menjadi pemimpin suatu negeri sangat besar dampaknya dalam mempengaruhi citra Islam. Apabila Ia baik serta amanah dalam memimpin, maka akan membangun penilaian publik bahwa orang Islam layak dijadikan pemimpin. Selain itu, dapat pula menambah ketertarikan pihak lain terhadap Islam. Akan tetapi, yang terjadi di negeri ini sangat miris dan ironis. Banyak pemimpin di negeri ini justru menjadi terdakwah dalam kasus korupsi dan kebanyakan dari mereka adalah Muslim. Menyalah gunakan uang yang seharusnya untuk kepentingan rakyat berarti telah melakukan pengkhianatan terhadap amanah. Padahal Islam sangat tegas dan jelas mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga amanah. Allah SWT berfirman:"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui." (Al-Anfal:27)
Sebagai tambahan evaluasi, mari kita lihat tingkah laku sebagian umat Islam di jalan raya. Seringkali membuat jengkel dan susah orang lain. Menerobos lampu merah adalah perbuatan yang sering mengganggu pihak lain. Sepertinya sepele, tapi tahukah anda, bahwa ketika seseorang menerobos lampu merah padahal jalanan sedang ramai, maka tindakan seperti itu telah mengganggu hak pengguna jalan yang sedang mendapatkan lampu hijau. Padahal Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati hak orang lain, bagaimana dengan kita? Kita sudah sering dapat bersabar menempuh perjalanan panjang berjam-jam, kenapa harus kalah dengan perjuangan kesabaran beberapa detik menunggu lampu merah menyala?
Seorang Muslim yang menjadi karyawan atau staff di suatu perusahaan, seharusnya dapat menjadi tenaga kerja yang lebih amanah dan berdisiplin daripada pihak lain. Apa sebabnya? Dalam Islam menjaga kepercayaan atau amanah adalah suatu kewajiban. Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan berdisiplin dalam melakukannya. Motivasi seorang Muslim ketika bekerja bukanlah semata-mata supaya atasan senang, akan tetapi didukung pula dengan keyakinan bahwa semua itu adalah bagian dari ibadah, maka seharusnya pekerja Muslim punya etos kerja yang lebih baik.
Allah SWT memberikan motivasi kepada manusia yang selalu berbuat baik dengan firman-Nya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (An-Nahl:97). 
Kita tidak bisa hanya berbicara kemana-mana mengajak orang lain kepada kebaikan, jika kita tidak berusaha untuk memperbaiki diri kita terlebih dahulu. Jika kita ingin umat Islam ini maju dan menjadi umat terbaik, mari kita benahi akhlak dan berusaha memberi contoh yang baik.

4 komentar:

  1. Assalamu alaikum ustad saya dari BWB Tour Travel Medan sangat menyenangi hadirnya blogg ini sehingga bisa memberikan pencerahan dan motivasi bekerja bagi tim kerja kami.
    BWB TOUR TRAVEL MEDAN . email : bwbtourtravel@gmail.com
    Website: bwbtourtravel.com

    BalasHapus
  2. Wa'alaikum Salam. Alhamdulillah, semoga kehadiran blog ini dapat membawa banyak manfaat.

    BalasHapus
  3. Setiap kali Ust mengisi acara di Kantor PT. Trans Engineering Sentosa, saya salah satu karyawan di sana yang suka dengan acara ini, dan tidak hanya saya teman-teman juga banyak yang komentar demikian. "Terimakasih ya Ust..Alhamdulillah teman-teman para karyawan sekarng sudah disiplin waktu".

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah. Mudah2an akan semakin banyak pimpinan/staff perusahaan yang menyadari tentang pentingnya membangun motivasi para staff/karyawan berdasarkan tuntunan Islam.

    BalasHapus

Klik Sign in untuk menjadi Anggota!